Kamis, 02 Oktober 2008

AKHIR SEBUAH PERJALANAN KEHIDUPAN (MD0005)

Satu bulan yang lalu, suara HP yang saya kenal berdering, kubuka sms dari salah satu teman lama ketika kami berdua masih aktif di lembaga FOSMI sebuah organisasi dakwah kampus di Fakultas Hukum UNS. Sejujurnya sms itu mebuat saya terkejut, memberi informasi meninggalnya seorang ketua umum FOSMI angkatan 2005. Ketika itu, dia menjadi panitia sebuah acara pembekalan terhadap para kader dakwah. Suatu saat adik tingkat saya ini dan seorang temannya sedang survai lokasi out bond pada malam hari. Ketika mereka sedang mengecek kedalaman air sungai tiba-tiba salah seorang dari mereka tenggelam dalam sungai dan orang tersebut tidak bisa berenang. Dengan sigap adik tingkat saya ini berusaha menolong dan ternyata dia juga tidak bisa berenang. Akhirnya keduanya meninggal. Atau saya juga punya cerita lagi, ketika terjadi gempa di Jogja seorang wanita aktivis dakwah kampus adik tingkat saya di fakultas hukum mengalami kecelakaan hebat membuat dia tidak bisa diselamatkan. Kecelakaan itu terjadi ketika perjalanan pulang setelah menjadi relawan korban becana gempa bumi. Atau, beberapa bulan yang lalu cerita yang cukup santer seorang anggota DPR meninggal dalam pelukan seorang pelacur. Atau tetangga rumah saya yang meninggal bertabrakan setelah ia mabuk-mabukan dengan teman-temannya. Itulah akhir dari sebuah perjalanan kehidupan. Setiap manusia di dunia ini pasti akan mengalami kematian. Ini adalah sebuah keniscayaan. Yang menjadi masalah kematian yang kelak kita alami apakah secara Husnul Khotimah atau secara Su’ul Khotimah. Beruntunglah orang-orang yang meninggal secara Husnul Khotimah karena surga menantinya. Dan Merugilah orang-orang yang meninggal secara su’ul khotimah. Hidup di dunia hanya sekali tidak ada siaran ulang atau siaran tunda. Jika seorang yang baik meninggal maka ia akan mendapatkan kenikmatan mulai dari alam kubur sampai Jannah dan tidak sekali-kali ia merasakan kesedihan. Sebaliknya jika dia orang yang buruk meninggal maka dia akan mengalami kesakitan dari alam kubur sampai di neraka kelak. Dan tidak sekali-kali ia merasakan secuil kebahagiaan. Saya berdoa untuk diri saya, keluarga saya dan umat muslim semua semoga Allah mengakhiri perjalanan hidup kita dengan Husnul Khotimah. Amin

Tidak ada komentar: